Quote of the Day

Side of Love

Love is Lust...
Cinta adalah nafsu. Meskipun banyaknya manusia yang menganggap cinta itu suci, namun cinta lahir dari nafsu manusia itu sendiri. Cinta hanyalah nafsu kelamin belaka, termasuk dalam tiga nafsu dunia, nafsu harta, nafsu kekuasan, dan nafsu birahi. Cinta merupakan ekspresi dan sublimasi, pengaihan hasrat seksual, dan tidak mengakui seksualitas sebagai manifestasi kebutuhan akan cinta. Sebagian besar manusia terperagkap dalam pengertian cinta sebagai nafsu, meskipun di luar mereka berkata bahwa cinta itu suci, jauh didalam lubuk hatinya berkata bahwa nafsu adalah cinta, dan cinta adalah nafsu.

Love is Respect...
Cinta adalah respek. Itulah makna kedua dalam kata cinta. Respek berarti memandang, yakni kemampuan untuk melihat seseorang sebagaimana adanya, dengan menyadari segala keunikan yag ada dalam diri orang tersebut. Respek dalam cinta adalah cinta yang menghargai orang lain dengan segenap potensi, hasrat, dan ambisinya, karenanya tidak manipulatif dan menjamin kebebasan. Love is Respect adalah cinta yang "menjadi" yang lahir bukan karena dominasi ataupun paksaan.

Untuk bisa membedakan kedua makna di atas, mulailah dengan membedakan makna grape dan wine. Tak hanya secara bahasa, namun juga secara makna, secara pengertian, secara guna, secara sebab akibat, dan secara segala hal yang menelanjangi grape dan wine itu sendiri.

Cinta yang suci adalah cinta platonis, yaitu cinta yang penuh kasih tanpa nafsu birahi. Barangkali hasrat seksual adalah sebangun dengan kehendak berkuasa. Nafsu birahi adalah manifstasi kekuasan. Cinta begitu kisruh dengan nafsu, dan inilah sebuah manifestasi kekuasan yang membelenggu hati nurani manusia.

Barangkali itulah sekelumit kenyatan tentang cinta. Cinta selalu membutakan manusia, dan cinta yang membutakan itu didasari atas nafsu belaka, bukan cinta yang suci kalau cinta itu membutakan manusia! Ia yang mata hatinya telah buta akan cinta berarti telah menuruti segala hawa nafsunya, dan disitulah cinta akan menjerumuskan ke hal-hal menyimpang dari makna sebuah cinta suci yang tentu saja akan berakibat negatif.

Untuk menjawab pertanyaan "What is Love?", manusia sendirilah yang menentukan jawabannya. Apakah ia akan terjerumus dalam nafsu, ataukah akan berpikiran luas tentang sebuah makna.

No comments: